Rabu, 03 Februari 2010

Mesjid Indonesia: Rahasia Shalat Shubuh

"Sesungguhnya amal manusia yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya" Jika shalatnya baik, maka baik pula seluruh amalnya; dan kalau jelek, maka jeleklah seluruh amalnya. Bagaimana mungkin seorang mukmin mengharapkan kebaikan di akhirat, sedang pada hari kiamat bukunya kosong dari shalat Subuh tepat waktu?

"Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya' dan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya (berjamaah di masjid) sekalipun dengan merangkak" [HR Al-Bukhari dan Muslim]

Shalat Subuh memang shalat wajib yang paling sedikit jumlah rekaatnya; hanya dua rekaat saja. Namun, ia menjadi standar keimanan seseorang dan ujian terhadap kejujuran, karena waktunya sangat sempit (sampai matahari terbit)

Ada hukuman khusus bagi yang meninggalkan shalat Subuh. Rasulullah saw telah menyebutkan hukuman berat bagi yang tidur dan meninggalkan shalat wajib, rata-rata penyebab utama seorang muslim meninggalkan shalat Subuh adalah tidur.

"Setan melilit leher seorang di antara kalian dengan tiga lilitan ketika ia tidur. Dengan setiap lilitan setan membisikkan, 'Nikmatilah malam yang panjang ini'. Apabila ia bangun lalu mengingat Allah, maka terlepaslah lilitan itu. Apabila ia berwudhu, lepaslah lilitan yang kedua. Kemudian apabila ia shalat, lepaslah lilitan yang ketiga, sehingga ia menjadi bersemangat. Tetapi kalau tidak, ia akan terbawa lamban dan malas".

"Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan (waktu Isya' dan Subuh) menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat" [HR. Abu Dawud, At-Tarmidzi dan Ibnu Majah]

Allah akan memberi cahaya yang sangat terang pada hari kiamat nantinya kepada mereka yang menjaga Shalat Subuh berjamaah (bagi kaum lelaki di masjid), cahaya itu ada dimana saja, dan tidak mengambilnya ketika melewati Sirath Al-Mustaqim, dan akan tetap bersama mereka sampai mereka masuk surga, Insya Allah.

"Shalat berjamaah (bagi kaum lelaki) lebih utama dari shalat salah seorang kamu yang sendirian, berbanding dua puluh tujuh kali lipat. Malaikat penjaga malam dan siang berkumpul pada waktu shalat Subuh". "Kemudian naiklah para Malaikat yang menyertai kamu pada malam harinya, lalu Rabb mereka bertanya kepada mereka - padahal Dia lebih mengetahui keadaan mereka - 'Bagaimana hamba-2Ku ketika kalian tinggalkan ?' Mereka menjawab, 'Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami jumpai mereka dalam keadaan shalat juga'. " [HR Al-Bukhari]

Sedangkan bagi wanita - walau shalat di masjid diperbolehkan - shalat di rumah adalah lebih baik dan lebih banyak pahalanya, yaitu yang mengerjakan shalat Subuh pada saat para pria sedang shalat di masjid. Ujian yang membedakan antara wanita munafik dan wanita mukminah adalah shalat pada permulaan waktu.

"Barang siapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Shalat Subuh menjadikan seluruh umat berada dalam jaminan, penjagaan, dan perlindungan Allah sepanjang hari. Barang siapa membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka" [HR Muslim, At-Tarmidzi dan Ibnu Majah]

Banyak permasalahan, yang bila diurut, bersumber dari pelaksanaan shalat Subuh yang disepelekan. Banyak peristiwa petaka yang terjadi pada kaum pendurhaka terjadi di waktu Subuh, yang menandai berakhirnya dominasi jahiliyah dan munculnya cahaya tauhid. "Sesungguhnya saat jatuhnya adzab kepada mereka ialah di waktu Subuh; bukankah Subuh itu sudah dekat?" (QS Huud:81)

Rutinitas harian dimulainya tergantung pada pelaksanaan shalat Subuh. Seluruh urusan dunia seiring dengan waktu shalat, bukan waktu shalat yang harus mengikuti urusan dunia.

"Jika kamu menolong (agama) Allah, maka ia pasti akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu" (QS Muhammad : 7)

"Sungguh Allah akan menolong orang yang menolong agamanya, sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha Perkasa" (QS Al-Hajj:40)

TIPS MENJAGA SHALAT SUBUH :

1. Ikhlaskan niat karena Allah, dan berikanlah hak-hak-Nya
2. Bertekad dan introspeksilah diri Anda setiap hari
3. Bertaubat dari dosa-dosa dan berniatlah untuk tidak mengulangi kembali
4. Perbanyaklah membaca doa agar Allah memberi kesempatan untuk shalat Subuh
5. Carilah kawan yang baik (shalih)
6. Latihlah untuk tidur dengan cara yang diajarkan Rasulullah saw (tidur awal; berwudhu sebelum tidur; miring ke kanan; berdoa)
7. Mengurangi makan sebelum tidur serta jauhilah teh dan kopi pada malam hari
8. Ingat keutamaan dan hikmah Subuh; tulis dan gantunglah di atas dinding
9. Bantulah dengan 3 buah bel pengingat(jam weker; telpon; bel pintu)
10. Ajaklah orang lain untuk shalat Subuh dan mulailah dari keluarga

Jika Anda telah bersiap meninggalkan shalat Subuh, hati-hatilah bila Anda berada dalam golongan orang-orang yang tidak disukai Allah untuk pergi shalat. Anda akan ditimpa kemalasan, turun keimanan, lemah dan terus berdiam diri.

Disarikan dari :
Buku "MISTERI SHALAT SUBUH"
Menyingkap 1001 Hikmah Shalat Subuh Bagi Para Pribadi dan Masyarakat
Pengarang : DR. Raghib As-Sirjani
Penerbit : Aqwam


Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Jumat, 29 Januari 2010

Mesjid Indonesia: Al Mashun

Nama Pengirim: Anonimus
Alamat: -
Nama Mesjid: Al Mashun
Alamat Mesjid: Medan Indonesia
uraian: masjid raya di Medan Indonesia
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Mesjid Indonesia: Habiburrahman

Nama Pengirim: Anonimus
Alamat: -
Nama Mesjid: Habiburrahman
Alamat Mesjid: Bandung
uraian: masjid Agung
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Mesjid Indonesia: Al Markaz Al Islami Jenderal Muhammad Yusuf

Nama Pengirim: Anonimus
Alamat: -
Nama Mesjid: Al Markaz Al Islami Jenderal Muhammad Yusuf
Alamat Mesjid: Makasar
uraian: adalah masjid agung
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Mesjid Indonesia: Al Akbar

Nama Pengirim: Anonimus
Alamat: -
Nama Mesjid: Al Akbar
Alamat Mesjid: Surabaya
uraian: Adalah Mesjid Agung
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Mesjid Indonesia: Mesjid Agung Palembang

Nama Pengirim: Anonimus
Alamat: -
Nama Mesjid: Mesjid Agung Palembang
Alamat Mesjid: Palembang
uraian: -
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Mesjid Indonesia: At Tin

Nama Pengirim: Anonimus
Alamat: -
Nama Mesjid: At Tin
Alamat Mesjid: Jakarta
uraian: At Tin adalah sebuag mesjid Agung yang ada di Jakarta
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Mesjid Indonesia: An Nur

Nama Pengirim: Anonim
Alamat: -
Nama Mesjid: An Nur
Alamat Mesjid: Riau
uraian: Mesjid An Nur adalah sebuah Mesjid Agung yang Riau
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Mesjid Indonesia: DIAN AL MAHRI

Nama Pengirim: dari Blog arvian
Alamat: -
Nama Mesjid: DIAN AL MAHRI
Alamat Mesjid: Depok
uraian: gara-gara mesjid ini,indonesia jadi masuk daftar negara-negara yang punya mesjid kubah emas.
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Mesjid Indonesia: Jami

Nama Pengirim: Adm
Alamat: Bjm
Nama Mesjid: Jami
Alamat Mesjid: Sei Jingah, Bjm
uraian: Mesjid Jami terletak di kota Banjarmasin
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Pesankan saya tempat di neraka

ORANG-ORANG Mesir sangat gandrung sama al-Quran. Kemanapun mereka pergi, mereka tidak lupa untuk membawa mushaf. Tidak heran bila hampir semua orang (apapun tugas, karir dan jabatannya) terlihat membaca Quran di sela-sela waktu senggang atau ba'da shalat. Begitu juga pemilik toko, penjaganya, para karyawan, satpam, sopir taksi, bos-bos kantoran, selalu terlihat membaca al-Quran. Kalau tidak dibaca, Al-Quran mereka letakkan dengan rapih di atas mejanya, atau ditenteng dan disimpan dalam tas jika bepergian.
Ayat al-Quran juga sering diperdengarkan dari rumah-rumah sederhana hingga hotel berbintang lima, dari warung-warung kecil hingga shopping center mewah, dari sarana transportasi butut hingga pesawat terbang.
Nyaris di semua tempat selalu ada yang membaca al-Quran. Begitupun di dalam taksi, mikrolet, bus kota, kereta api, tram kota, senantiasa para pemuda, bapak-bapk dan kaum hawa senantiasa khusyu membaca Quran sambil mengusir suara bising obrolan dan deru knalpot.
Secara umum, ayat-ayat al-Quran yang "distel" di dalam kendaraan sangat bempengaruhi "karakteristik" pendengarnya. Normalnya, para penumpang malu untuk berbuat hal-hal yang tidak senonoh.
Kendati begitu, tetap saja ada saja pemandangan yang di luar dugaan. Misalnya, gara-gara ada copet akhirnya copot seluruh isi dompet. Atau ada saja yang berbuat ricuh di dalam bus lantaran rebutan tempat duduk, tak setuju tarif, perempuan disenggol laki-laki nakal, dsb. Sementara pembaca al-Quran tetap anteng dan adem ayem.

Pemandangan lain (yang di luar dugaan) juga terjadi di musim panas tahun 2002, dalam perjalanan menuju Alexandria , kota pantai yang bersejarah itu. Ada seorang gadis yang berpakaian sangat minim, bahkan tipis dan tembus pandang. Semula dia tidak kebagian tempat duduk, akhirnya berdiri, dan "terlihat" oleh semua penumpang (jangan lupa lho, gadis-gadis Mesir kebanyakan montok-montok atawa 'berisi'). Kebetulan Seorang syekh mencoba mengingatkan, tapi tidak digubris. Selengkapnya ditulis oleh kolumnis majalah Almannar (bukan Almannar yang dulu dikelola syekh Muhammad Rasyid Ridho yang kemudian menulis tafsir Almannar itu, melainkan Almannar Aljadid/neo-Almannar) berikut ini:
***
Musim panas merupakan ujian yang cukup berat. Terutama bagi Muslimah, untuk tetap mempertahankan pakaian kesopanannnya. Gerah dan panas tak lantas menjadikannya menggadaikan etika. Berbeda dengan musim dingin, dengan menutup telinga dan leher kehangatan badan bisa terjaga. Jilbab memang memiliki multifungsi.
Dalam sebuah perjalanan yang cukup panjang, dari Kairo ke Alexandria; di sebuah mikrobus, ada seorang perempuan muda berpakaian kurang layak untuk dideskripsikan sebagai penutup aurat, karena menantang kesopanan. Ia duduk diujung kursi dekat pintu keluar. Tentu saja dengan cara pakaian seperti itu mengundang 'perhatian' kalau bisa dibahasakan sebagai keprihatinan sosial.
Seorang bapak setengah baya yang kebetulan duduk disampingnya mengingatkan bahwa pakaian yang dikenakannya bisa mengakibatkan sesuatu yang tak baik bagi dirinya sendiri. Disamping itu, pakaian tersebut juga melanggar aturan agama dan norma kesopanan. Orang tua itu bicara agak hati-hati, pelan-pelan, sebagaimana seorang bapak terhadap anaknya.
Apa respon perempuan muda tersebut? Rupanya dia tersinggung, lalu ia ekspresikan kemarahannya karena merasa hak privasinya terusik. Hak berpakaian menurutnya adalah hak prerogatif seseorang!
"Jika memang bapak mau, ini ponsel saya. Tolong pesankan saya, tempat di neraka Tuhan Anda!"
Sebuah respon yang sangat frontal. Orang tua berjanggut itu hanya beristighfar. Ia terus menggumamkan kalimat-kalimat Allah. Penumpang lain yang mendengar kemarahan si wanita ikut kaget, lalu terdiam.
Detik-detik berikutnya, suasana begitu senyap. Beberapa orang terlihat kelelahan dan terlelap dalam mimpi, tak terkecuali perempuan muda itu.
Lalu sampailah perjalanan di penghujung tujuan, di terminal terakhir mikrobus Alexandria . Kini semua penumpang bersiap-siap untuk turun, tapi mereka terhalangi oleh perempuan muda tersebut yang masih terlihat tidur, karena posisi tidurnya berada dekat pintu keluar.
"Bangunkan saja!" kata seorang penumpang.
"Iya, bangunkan saja!" teriak yang lainnya.
Gadis itu tetap bungkam, tiada bergeming.
Salah seorang mencoba penumpang lain yang tadi duduk di dekatnya mendekati si wanita, dan menggerak-gerakkan tubuh si gadis agar posisinya berpindah. Namun, astaghfirullah! Apakah yang terjadi? Perempuan muda tersebut benar-benar tidak bangun lagi. Ia menemui ajalnya dalam keadaan memesan neraka!
Kontan seisi mikrobus berucap istighfar, kalimat tauhid serta menggumamkan kalimat Allah sebagaimana yang dilakukan bapak tua yang duduk di sampingnya. Ada pula yang histeris meneriakkan Allahu Akbar dengan linangan air mata.
Sebuah akhir yang menakutkan. Mati dalam keadaan menantang Tuhan.
Seandainya tiap orang mengetahui akhir hidupnya….
Seandainya tiap orang menyadari hidupnya bisa berakhir setiap saat…
Seandainya tiap orang takut bertemu dengan Tuhannya dalam keadaan yang buruk…
Seandainya tiap orang tahu bagaimana kemurkaan Allah…
Sungguh Allah masih menyayangi kita yang masih terus dibimbing-Nya.
Allah akan semakin mendekatkan orang-orang yang dekat dengan-NYA semakin dekat.
Dan mereka yang terlena seharusnya segera sadar…
mumpung kesempatan itu masih ada!
Apakah booking tempatnya terpenuhi di alam sana? Wallahu a'lam.
Ditulis dalam majalah Almannar (bukan Almannar yang dulu dikelola syekh Muhammad Rasyid Ridho yang kemudian menulis tafsir Almannar itu, melainkan Almannar Aljadid

Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Pikirkan dan Syukurilah!

Artinya, ingatlah setiap nikmat yang Allah anugerahkan kepada Anda.
Karena Dia telah melipatkan nikmat-Nya dari ujung rambut hingga ke bawah kedua telapak kaki.
(Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup
menghitungnya - QS. Ibrahim: 34)

Kesehatan badan, keamanan negara, sandang pangan, udara dan air,
semuanya tersedia dalam hidup kita. Namun begitulah, Anda memiliki
dunia, tetapi tidak pernah menyadarinya. Anda menguasai kehidupan, tetapi tak pernah mengetahuinya.
{Dan,Dia menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu lahir dan batin.}
(QS. Luqman: 20)

Anda memiliki dua mata, satu lidah, dua bibir, dua tangan dan dua kaki.
{Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? }
(QS. Ar-Rahman: 13)

Apakah Anda mengira bahwa, berjalan dengan kedua kaki itu sesuatu
yang sepele, sedang kaki acapkali menjadi bengkak bila digunakan jalan
terus menerus tiada henti. Apakah Anda mengira bahwa berdiri tegak di
atas kedua betis itu sesuatu yang mudah, sedang keduanya bisa saja tidak
kuat dan suatu ketika patah?

Maka sadarilah, betapa hinanya diri kita manakala tertidur lelap, ketika
sanak saudara di sekitar Anda masih banyak yang tidak bisa tidur karena
sakit yang mengganggunya? Pemahkah Anda merasa nista manakala dapat menyantap makanan lezat dan minuman dingin saat masih banyak orang di sekitar Anda yang tidak bisa makan dan minum karena sakit?

Coba pikirkan, betapa besarnya fungsi pendengaran, yang dengannya
Allah menjauhkan Anda dari ketulian. Coba renungkan dan raba kembali
mata Anda yang tidak buta. Ingatlah dengan kulit Anda yang terbebas dari
penyakit lepra dan supak. Dan renungkan betapa dahsyatnya fungsi otak
Anda yang selalu sehat dan terhindar dari kegilaan yang menghinakan.

Adakah Anda ingin menukar mata Anda dengan emas sebesar gunung
Uhud, atau menjual pendengaran Anda seharga perak satu bukit? Apakah
Anda mau membeli istana-istana yang menjulang ringgi dengan lidah Anda,
hingga Anda bisu? Maukah Anda menukar kedua tangan Anda dengan
untaian mutiara, sementara tangan Anda buntungl

Begitulah, sebenarnya Anda berada dalam kenikmatan tiada tara dan
kesempurnaan tubuh, tetapiAnda tidak menyadarinya. Anda rerap merasa
resah, suntuk, sedih, dan gelisah, meskipun Anda masih mempunyai nasi
hangat untuk disantap, air segar untuk diteguk, waktu yang tenang untuk
tidur pulas, dan kesehatan untuk terus berbuat.
Anda acapkali memikirkan sesuaru yang tidak ada, sehingga Anda pun lupa mensyukuri yang sudah ada. Jiwa Anda mudah rerguncang hanya karena kerugian materi yang mendera. Padahal, sesungguhnya Anda masih
memegang kunci kebahagiaan, memiliki jembatan pengantar kebahagian,
karunia, kenikmatan, dan lain sebagainya. Maka pikirkan semua itu, dan
kemudian syukurilah!

(Dan, pada dirimu sendiri. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan)
(QS. Adz-Dzariyat : 21)

Pikirkan dan renungkan apa yang ada pada diri, keluarga, rumah,
pekerjaan, kesehahn, dan apa saja yang tersedia di sekeliling Anda. Dan
janganlah termasuk golongan

{Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya.)
(QS. An-NahL : 83)
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Rabu, 27 Januari 2010

Ya Allah !

Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta pada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan
(QS. Ar-Rahman:29)

Ketika laut bergemuruh, ombak menggunung, dan langit bertiup kencang menerjang, semua penumpang kapal akan panik dan menyeru :"Ya Allah!"

Ketika seseorang tersesat di tengah gurun pasir, kendaraan menyimpang jauh dari jalur, dan para kafilah bingung menentukan arah perjalanannya, mereka akan menyeru :"Ya Allah!"

Ketika pintu-pintu permintaan telah tertutup, dan tabir-tabir permohonan digeraikan, orang-orang mendesah : "Ya Allah!"

Ketika semua cara tak mampu menyelesaikan, setiap jalan terasa menyempit, harapan terputus, dan semua jalan pintas membuntu, merekapun menyeru : "YA Allah!"

Ketika bumi terasa menyempit dikarenakan himpitan persoalan hidup, dan jiwa terasa tertekan oleh beban berat kehidupan yang harus Anda pikul, menyerulah : "Ya Allah!"
Kuingat Engkau saat alam begitu gelap gulita, dan wajah zaman berlumuran debu hitam. Kusebut nama-Mu dengan lantang di saat fajar menjelang, dan fajarpun merekah seraya menebar senyuman indah

Setiap ucapan baik, doa yang tulus, rintihan yang jujur, air mata yang menetes penuh keikhlasan, dan semua keluhan yang menggundahgulanakan hati adalah hanya pantas ditujukan kehadirat-Nya.

Setiap dini hari menjelang, tengadahkan kedua telapak tangan, julurkan lengan penuh hrap, dan arahkan tatapan matamu ke arah-Nya untuk memohon pertolongan! Ketika lidah bergerak, tak lain hanya untuk menyebut, mengingat dan berdzikir dengan nama-Nya. Dengan begitu, hati kan tenang, jiwa akan damai, syaraf tak lagi menegang, dan iman kembali berkobar-kobar. Demikianlah, dengan selalu menyebut nama-Nya, keyakinan akan kokoh. Karena,
Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya
(QS. Asy-Sura:19)

Allah : nama yang paling bagus, susunan huruf yang paling indah, ungkapan yang paling tulus, dan katan yang sangat berharga.
Apakah kamu tahu ada seseorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah?)
(QS. Maryam:65)

Allah : milik-Nya semua kekayaan, keabadian, kekuatan, pertolongan, kemuliaan, kemampuan dan hikmah.
Milik siapakah kerjaan pada hari ini?Milik Allah Yang Maha Esa lagi Maha
Mengalahkan. (QS. Ghafir:16).

Allah : dari-Nya semua kasih sayang, perhatian, pertolongan, bantuan, cinta dan kebaikan.
Dan, apa saja nikmat yang ada sama kamu, maka dari Allah-lah (datangnya).
(QS. An-Nahl:53)

Allah : pemilik segala keagungan, kemuliaan, kekuatan dan keperkasaan.
Betapapun kulukiskan keagungan-Mu dengan deretan huruf, Kekudusan-Mu tetap meliputi semua arwah, Enkau tetap Yang Maha Agung, sedang semua makna, akan lebur, mencair, di tengah keagungan-Mu, wahai Rabku


Ya Allah, gantikanlah kepedihan ini dengan kesenangan, jadikan kesedihan itu awal kebahagiaan, dan sirnakan rasa takut ini menjadi rasa tentram. Ya Allah, dinginkan panasnya kalbu dengan salju keyakinan, dan padamkan bara jiwa dengan air keimanan.

Wahai Rabb, anugrahkan pada mata yang tak dapat terpejam ini rasa kantuk daru-Mu yang menentramkan. Tuangkan dalam jiwa yang bergelak ini kedamaian. Dan ganjarlah dengan kemenangan yang nyata. Wahai Rabb, tunjukkanlah pandangan yang kebingungan ini kepada cahaya-Mu. Bimbinglah sesatnya perjalanan ini ke arah jalan-Mu yang lurus. Dan tuntunlah orang-orang yang menyimpang dari jalan-Mu merapat ke hidayah-Mu.

Ya Allah, sirnakan keraguan terhadap fajar yang pasti datang dan memancar terang, dan hancurkan perasaan yang jahat dengan secercah sinar kebenaran. Hempaskan semua tipu daya setan dengan bantuan bala tentara-Mu.

Ya Allah, sirnakan dari kami rasa sedih dan duka, dan usirlah kegundahan dari jiwa kami semua.

Kami berlindung kepada-Mu dari setiap rasa takut yang mendera. Hanya kepada-Mu kami bersandar dan bertawakal. Hanya kepada-Mu kami memohon, dan hanya dari-Mu lah semua pertolongan. Cukuplah Engkau sebagai Pelindung kami, karena Engkaulah sebaik-baiknya Pelindung dan Penolong.
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

La Tahzan

Tulisan Ini diambil dari Buku yang Fenomenal karangan DR. Aidh al-Qarni. Tujuan dari dibuatnya tulisan ini di blog diharapkan bagi rekan-rekan yang belum sempat membaca atau membeli dapat membacanya di weblog Mesjid Indonesia. Tulisan ini dibagi dalam beberapa bagian sesuai dengan yang ada di buku. Untuk mengetahuinya dapat di KliK pada Daftar Isi di bawah ini :

Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Kamis, 21 Januari 2010

Mesjid Indonesia: Sahabatku menceritakan:(Kisah Nyata)

Nama Pengirim: boboy
Alamat : Bjm
Judul : Sahabatku menceritakan:(Kisah Nyata)

Isi Cerita :
Ini cerita tentang adikku Nur Annisa , gadis yang baru beranjak dewasa namun rada Bengal dan tomboy. Pada saat umur adikku menginjak 17 tahun, perkembangan dari tingkah lakunya rada mengkhawatirkan ibuku, banyak teman cowoknya yang datang kerumah dan itu tidak mengenakkan ibuku sebagai seorang guru ngaji. Untuk mengantisipasi hal itu ibuku menyuruh adikku memakai jilbab, namun selalu ditolaknya hingga timbul pertengkaran pertengkaran kecil diantara mereka. Pernah satu kali adikku berkata dengan suara yang rada keras: "Mama coba lihat deh, tetangga sebelah anaknya pakai jilbab namun kelakuannya ngga beda beda ama kita kita, malah teman teman Ani yang disekolah pake jilbab dibawa om om, sering jalan jalan, masih mending Ani, walaupun begini-gini ani nggak pernah ma kaya gituan", bila sudah seperti itu ibuku hanya mengelus dada, kadangkala di akhir malam kulihat ibuku menangis , lirih terdengar doanya: "Ya Allah, kenalkan Ani dengan hukum Engkau ya Allah ". Pada satu hari didekat rumahku, ada tetangga baru yang baru pindah. Satu keluarga dimana mempunyai enam anak yang masih kecil kecil. Suaminya bernama Abu Khoiri, (bukan Effendy Khoiri lhoo) (entah nama aslinya siapa) aku kenal dengannya waktu di masjid.

Setelah beberapa lama mereka pindah timbul desas desus mengenai istri dari Abu Khoiri yang tidak pernah keluar rumah, hingga dijuluki si buta, bisu dan tuli. Hal ini terdengar pula oleh Adikku, dan dia bertanya sama aku: "Kak, memang yang baru pindah itu istrinya buta, bisu dan tuli ? "..hus aku jawab sambil lalu" kalau kamu mau tau datangin aja langsung kerumahnya". Eehhh tuuh, anak benar benar datang kerumah tetangga baru. Sekembalinya dari rumah tetanggaku , kulihat perubahan yang drastis pada wajahnya, wajahnya yang biasa cerah nggak pernah muram atau lesu mejadi pucat pasi….entah apa yang terjadi.? Namun tidak kusangka selang dua hari kemudian dia meminta pada ibuku untuk dibuatkan Jilbab ..yang panjang, lagi..rok panjang, lengan panjang…aku sendiri jadi bingung….aku tambah bingung campur syukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala karena kulihat perubahan yang ajaib.. yah kubilang ajaib karena dia berubah total..tidak banyak lagi anak cowok yang datang kerumah atau teman teman wanitanya untuk sekedar bicara yang nggak karuan...kulihat dia banyak merenung, banyak baca baca majalah islam yang
biasanya dia suka beli majalah anak muda kaya gadis atau femina ganti jadi majalah majalah islam, dan kulihat ibadahnya pun melebihi aku …tak ketinggalan tahajudnya, baca Qur'annya, sholat sunat nya…dan yang lebih menakjubkan lagi....bila teman ku datang dia menundukkan pandangan…Segala puji bagi Engkau ya Allah Subhanahu wa ta'ala jerit hatiku.. Tidak berapa lama aku dapat panggilan kerja di kalimantan, kerja di satu perusahaan asing (PMA). Dua bulan aku bekerja disana aku dapat kabar bahwa adikku sakit keras hingga ibuku memanggil ku untuk pulang ke rumah (rumahku di Madiun). Di pesawat tak henti hentinya aku berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala agar Adikku di beri kesembuhan, namun aku hanya berusaha, ketika aku tiba di rumah, didepan pintu sudah banyak orang, tak dapat kutahan aku lari masuk kedalam rumah, kulihat ibuku menangis, aku langsung menghampiri dan memeluk ibuku, sambil tersendat sendat ibuku bilang sama aku: "Dhi,adikkmu bisa ucapkan dua kalimat Syahadah diakhir hidupnya "..Tak dapat kutahan air mata ini...Setelah selesai acara penguburan dan lainnya, iseng aku masuk kamar adikku dan kulihat Diary diatas mejanya..diary yang selalu dia tulis, Diary tempat dia menghabiskan waktunya sebelum tidur kala kulihat sewaktu almarhumah adikku masih hidup, kemudian kubuka selembar demi selembar...hingga tertuju pada satu halaman yang menguak misteri dan pertanyaan yang selalu timbul di hatiku..perubahan yang terjadi ketika adikku baru pulang dari rumah Abu Khoiri…disitu kulihat tanya jawab antara adikku dan istri dari tetanggaku, isinya seperti ini : Tanya jawab ( kulihat dilembaran itu banyak bekas tetesan airmata ): Annisa : Aku berguman (wajah wanita ini cerah dan bersinar layaknya bidadari), ibu, wajah ibu sangat muda dan cantik. Istri tetanggaku : Alhamdulillah, sesungguhnya kecantikan itu datang dari lubuk hati. Annisa : Tapi ibu kan udah punya anak enam, tapi masih kelihatan cantik. Istri tetanggaku : Subhanallah, sesungguhnya keindahan itu milik Allah Subhanahu wa ta'ala dan bila Allah Subhanahu wa ta'ala berkehendak, siapakah yang bisa menolaknya. Annisa : Ibu, selama ini aku selalu disuruh memakai jilbab oleh ibuku, namun aku selalu menolak karena aku pikir nggak masalah aku nggak pakai jilbab asal aku tidak macam macam dan kulihat banyak wanita memakai jilbab namun kelakuannya melebihi kami yang tidak memakai jilbab, hingga aku nggak pernah mau untuk pakai jilbab, menurut ibu bagaimana? Istri tetanggaku : Duhai Annisa, sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta'ala menjadikan seluruh tubuh wanita ini perhiasan dari ujung rambut hingga ujung kaki, segala sesuatu dari tubuh kita yang terlihat oleh bukan mahrom kita semuanya akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah Subhanahu wa ta'ala diakhirat nanti, jilbab adalah hijab untuk wanita. Annisa : Tapi yang kulihat banyak wanita yang memakai jilbab yang kelakuannya nggak enak, nggak karuan. Istri Tetanggaku : Jilbab hanyalah kain, namun hakekat atau arti dari jilbab itu sendiri yang harus kita pahami. Annisa : Apa itu hakekat jilbab ? Istri Tetanggaku : Hakekat jilbab adalah hijab lahir batin. Hijab mata kamu dari memandang lelaki yang bukan mahram kamu. Hijab lidah kamu dari berghibah (ghosib) dan kesia siaan, usahakan selalu berdzikir kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Hijab telinga kamu dari mendengar perkara yang mengundang mudharat baik untuk dirimu maupun masyarakat. Hijab hidungmu dari mencium cium segala yang berbau busuk. Hijab tangan-tangan kamu dari berbuat yang tidak senonoh. Hijab kaki kamu dari melangkah menuju maksiat. Hijab pikiran kamu dari berpikir yang mengundang syetan untuk memperdayai nafsu kamu. Hijab hati kamu dari sesuatu selain Allah Subhanahu wa ta'ala, bila kamu sudah bisa maka jilbab yang kamu pakai akan menyinari hati kamu, itulah hakekat jilbab. Annisa : Ibu aku jadi jelas sekarang dari arti jilbab, mudah mudahan aku bisa pakai jilbab, namun bagaimana aku bisa melaksanakan semuanya. Istri tetanggaku : Duhai Anisa bila kamu memakai jilbab itulah karunia dan rahmat yang datang dari Allah Subhanahu wa ta'ala yang Maha Pemberi Rahmat, yang Maha Penyayang, bila kamu mensyukuri rahmat itu kamu akan diberi kekuatan untuk melaksanakan amalan amalan jilbab hingga mencapai kesempurnaan yang diinginkan Allah Subhanahu wa ta'ala. Duhai Anisa, ingatlah akan satu hari dimana seluruh manusia akan dibangkitkan dari kuburnya. Ketika ditiup terompet yang kedua kali, pada saat roh roh manusia seperti anai anai yang bertebaran dan dikumpulkan dalam satu padang yang tiada batas, yang tanahnya dari logam yang panas, tidak ada rumput maupun tumbuhan. Ketika tujuh matahari didekatkan di atas kepala kita namun keadaan gelap gulita. Ketika seluruh Nabi ketakutan. Ketika ibu tidak memperdulikan anaknya, anak tidak memperdulikan ibunya, sanak saudara tidak kenal satu sama lain lagi, kadang satu sama lain bisa menjadi musuh, satu kebaikan lebih berharga dari segala sesuatu yang ada di alam ini. Ketika manusia berbaris dengan barisan yang panjang dan masing masing hanya memperdulikan nasib dirinya, dan pada saat itu ada yang berkeringat karena rasa takut yang luar biasa hingga menenggelamkan dirinya, dan rupa rupa bentuk manusia bermacam macam tergantung dari amalannya, ada yang melihat ketika hidupnya namun buta ketika dibangkitkan, ada yang berbentuk seperti hewan, ada yang berbentuk seperti syetan, semuanya menangis, menangis karena hari itu Allah Subhanahu wa ta'ala murka, belum pernah Allah Subhanahu wa ta'ala murka sebelum dan sesudah hari itu, hingga ribuan tahun manusia didiamkan Allah Subhanahu wa ta'ala dipadang mahsyar yang panas membara hingga Timbangan Mizan digelar itulah hari Yaumul Hisab. Duhai Annisa, bila kita tidak berusaha untuk beramal dihari ini, entah dengan apa nanti kita menjawab bila kita di sidang oleh Yang Maha Perkasa, Yang Maha Besar, Yang Maha Kuat, Yang Maha Agung, Allah Subhanhu wa ta'ala. Di Yaumul Hisab nanti! Di Hari Perhitungan nanti!! Sampai disini aku baca diarynya karena kulihat, berhenti dan banyak tetesan airmata yang jatuh dari pelupuk matanya, Subhanallah, kubalik lembar berikutnya dan kulihat tulisan, kemudian kulihat tulisan kecil di bawahnya: buta, tuli dan bisu, wanita yang tidak pernah melihat lelaki selain mahromnya, wanita yang tidak pernah mau mendengar perkara yang dapat mengundang murka Allah Subhanahu wa ta'ala, wanita yang tidak pernah berbicara ghibah, ghosib dan segala sesuatu yang mengundang dosa dan sia sia tak tahan airmata ini pun jatuh membasahi diary. Itulah yang dapat saya baca dari diarynya, semoga Allah Subhanhu wa ta'ala menerima Adikku disisinya, Amin , Subhanallah.
--
Visitor Ip: 125.160.54.118


Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Mesjid Indonesia: berpakaian tapi telanjang..

Nama Pengirim: boboy
Alamat: bjm
Judul: berpakaian tapi telanjang..
Isi Cerita :
Saat ini sangat berbeda dengan beberapa tahun silam. Sekarang para wanita sudah banyak yang mulai membuka aurat. Bukan hanya kepala yang dibuka atau telapak kaki, yang di mana kedua bagian ini wajib ditutupi. Namun, sekarang ini sudah banyak yang berani membuka paha dengan memakai celana atau rok setinggi betis. Ya Allah, kepada Engkaulah kami mengadu, melihat kondisi zaman yang semakin rusak ini. Kami tidak tahu beberapa tahun mendatang, mungkin kondisinya akan semakin parah dan lebih parah dari saat ini. Mungkin beberapa tahun lagi, berpakaian ala barat yang transparan dan sangat memamerkan aurat akan menjadi budaya kaum muslimin. Semoga Allah melindungi keluarga kita dan generasi kaum muslimin dari musibah ini. Tanda Benarnya Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian." (HR. Muslim no. 2128) Hadits ini merupakan tanda mukjizat kenabian. Kedua golongan ini sudah ada di zaman kita saat ini. Hadits ini sangat mencela dua golongan semacam ini. Kerusakan seperti ini tidak muncul di zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam karena sucinya zaman beliau, namun kerusakan ini baru terjadi setelah masa beliau hidup (Lihat Syarh Muslim, 9/240 dan Faidul Qodir, 4/275). Wahai Rabbku. Dan zaman ini lebih nyata lagi terjadi dan kerusakannya lebih parah.
Saudariku, pahamilah makna 'kasiyatun 'ariyatun' An Nawawi dalam Syarh Muslim ketika menjelaskan hadits di atas mengatakan bahwa ada beberapa makna kasiyatun 'ariyatun. Makna pertama: wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya. Makna kedua: wanita yang mengenakan pakaian, namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mau mengutamakan akhiratnya serta enggan melakukan ketaatan kepada Allah. Makna ketiga: wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang. Makna keempat: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang. (Lihat Syarh Muslim, 9/240) Pengertian yang disampaikan An Nawawi di atas, ada yang bermakna konkrit dan ada yang bermakna maknawi (abstrak). Begitu pula dijelaskan oleh ulama lainnya sebagai berikut.
Ibnu 'Abdil Barr rahimahullah mengatakan, "Makna kasiyatun 'ariyatun adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang." (Jilbab Al Mar'ah Muslimah, 125-126)Al Munawi dalam Faidul Qodir mengatakan mengenai makna kasiyatun 'ariyatun, "Senyatanya memang wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya dia telanjang. Karena wanita tersebut mengenakan pakaian yang tipis sehingga dapat menampakkan kulitnya. Makna lainnya adalah dia menampakkan perhiasannya, namun tidak mau mengenakan pakaian takwa. Makna lainnya adalah dia mendapatkan nikmat, namun enggan untuk bersyukur pada Allah. Makna lainnya lagi adalah dia berpakaian, namun kosong dari amalan kebaikan. Makna lainnya lagi adalah dia menutup sebagian badannya, namun dia membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutupi) untuk menampakkan keindahan dirinya." (Faidul Qodir, 4/275) Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibnul Jauziy. Beliau mengatakan bahwa makna kasiyatun 'ariyatun ada tiga makna. Pertama: wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita seperti ini memang memakai jilbab, namun sebenarnya dia telanjang. Kedua: wanita yang membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutup). Wanita ini sebenarnya telanjang. Ketiga: wanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun kosong dari syukur kepada-Nya. (Kasyful Musykil min Haditsi Ash Shohihain, 1/1031) Kesimpulannya adalah kasiyatun 'ariyat dapat kita maknakan: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya dan wanita yang membuka sebagian aurat yang wajib dia tutup.
Tidakkah Engkau Takut dengan Ancaman Ini Lihatlah ancaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Memakaian pakaian tetapi sebenarnya telanjang, dikatakan oleh beliau shallallahu 'alaihi wa sallam, "wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian."
Perhatikanlah saudariku, ancaman ini bukanlah ancaman biasa. Perkara ini bukan perkara sepele. Dosanya bukan hanya dosa kecil. Lihatlah ancaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di atas. Wanita seperti ini dikatakan tidak akan masuk surga dan bau surga saja tidak akan dicium. Tidakkah kita takut dengan ancaman seperti ini? An Nawawi rahimahullah menjelaskan maksud sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: 'wanita tersebut tidak akan masuk surga'. Inti dari penjelasan beliau rahimahullah:
Jika wanita tersebut menghalalkan perbuatan ini yang sebenarnya haram dan dia pun sudah mengetahui keharaman hal ini, namun masih menganggap halal untuk membuka anggota tubuhnya yang wajib ditutup (atau menghalalkan memakai pakaian yang tipis), maka wanita seperti ini kafir, kekal dalam neraka dan dia tidak akan masuk surga selamanya.
Dapat kita maknakan juga bahwa wanita seperti ini tidak akan masuk surga untuk pertama kalinya. Jika memang dia ahlu tauhid, dia nantinya juga akan masuk surga. Wallahu Ta'ala a'lam. (Lihat Syarh Muslim, 9/240) Jika ancaman ini telah jelas, lalu kenapa sebagian wanita masih membuka auratnya di khalayak ramai dengan memakai rok hanya setinggi betis? Kenapa mereka begitu senangnya memamerkan paha di depan orang lain? Kenapa mereka masih senang memperlihatkan rambut yang wajib ditutupi? Kenapa mereka masih menampakkan telapak kaki yang juga harus ditutupi? Kenapa pula masih memperlihatkan leher?! Sadarlah, wahai saudariku! Bangkitlah dari kemalasanmu! Taatilah Allah dan Rasul-Nya! Mulailah dari sekarang untuk merubah diri menjadi yang lebih baik
--
Visitor Ip: 125.160.54.118
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Selasa, 12 Januari 2010

Al-Ittihad Jatibarang


Masjid Al-Ittihad adalah salah satu nama masjid yang berada di desa Jatibarang Lor, kecamatan Jatibarang, kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah.

Proses Pembangunan

Pembangunan Masjid Al-Ittihad dimulai pada tanggal 6 Maret 2001 dan selesai serta diresmikan pada 3 Maret 2008. Pembangunan yang direncanakan selesai dalam 4 tahun akhirnya mundur dari jadwal dikarenakan kenaikan bahan-bahan bangunan akibat dari kenaikan kebutuhan pokok lainnya.

Mesjid ini berdiri di atas tanah seluas 5.000 meter persegi dan dapat menampung lebih kurang 10.000 jamaah. Masjid Al-Ittihad adalah hasil relokasi dari masjid yang dulu ada di sebelah selatan pasar Jatibarang. Proses relokasinya itu sendiri didukung dan dibantu oleh Bupati Brebes Tajudin Nur Ali kala itu dan pembangunannya menelan biaya tidak kurang dari 8 milyar rupiah

Peresmian

Pembangunan mesjid ini diketuai oleh salah satu ulama islam KH. Rosyidi Malawi. Mesjid ini diresmikan oleh wakil presiden Jusuf Kalla pada tanggal 3 Maret 2008 yang dihadiri tidak kurang dari 250.000 orang.

Ruang bangun

Masjid ini mempunyai dua menara dengan puncak ketinggian kurang lebih 40 m dengan satu kubah besar dikelilingi oleh 8 kubah kecil. Masjid berlantai 2 ini hanya mempunyai 1 mimbar khotbah, 1 mihrab pengimaman, 4 pilar penyangga utama, 2 tempat wudhu, 2 MCK, 3 kantor pengurus, 1 perpustakaan, dan halaman depan masjid dijadikan taman dan tempat parkir.

Koordinat lokasi mesjid : 6°57′52″S 109°3′16″E

Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Senin, 11 Januari 2010

Amanul Ihsan Kapuas

Mesjid/Masjid ini terletak di Desa Sei Tatas, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia.
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Al Muhajirin Kapuas

Mesjid/Masjid ini terletak di Jalan Pemuda, Handil Selat Simin, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia.
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Istiqlal Jakarta

Masjid Istiqlal, atau Masjid Istiqlal, (Masjid Kemerdekaan) di Jakarta, Indonesia merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara dalam hal kapasitas untuk menampung orang-orang. Namun dalam hal struktur bangunan dan tanah cakupan, Istiqlal merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Masjid nasional di Indonesia adalah membangun untuk memperingati kemerdekaan Indonesia, sebagai bangsa rasa syukur atas berkat Allah; kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu masjid nasional di Indonesia yang bernama "Istiqlal", kata Arab untuk "Kemerdekaan".


Sejarah
Setelah Revolusi Nasional Indonesia 1945-1949, diikuti dengan pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia dari Belanda pada tahun 1949, ada ide yang berkembang untuk membangun masjid nasional republik yang baru ini, sesuai untuk negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia . Gagasan untuk membangun masjid besar nasional Indonesia diluncurkan oleh KH. Wahid Hasyim, menteri pertama di Indonesia untuk urusan agama, dan Anwar Cokroaminoto, yang kemudian ditunjuk sebagai Ketua Yayasan Masjid Istiqlal. Komite untuk pembangunan Masjid Istiqlal, yang dipimpin oleh Anwar Cokroaminoto, didirikan pada tahun 1953. Anwar mengusulkan gagasan masjid nasional kepada Presiden Indonesia Sukarno, yang menyambut ide itu dan kemudian membantu untuk mengawasi pembangunan masjid. Pada tahun 1954, komite yang ditunjuk Sukarno kepala teknis pengawas.

Sukarno aktif mengikuti perencanaan dan pembangunan masjid, termasuk bertindak sebagai ketua juri untuk kompetisi desain masjid diadakan pada tahun 1955. Desain dikirim oleh Frederich Silaban, seorang arsitek Kristen, dengan tema: "Ketuhanan" (Bahasa Indonesia: Divinity) terpilih sebagai pemenang. Batu fondasi itu diletakkan oleh Soekarno tanggal 24 Agustus 1961 dan pembangunan mengambil 17 tahun. Presiden Indonesia Soeharto meresmikan masjid nasional Indonesia pada tanggal 22 Februari 1978. Hal ini masih masjid terbesar di wilayah: lebih dari 120.000 orang dapat berkumpul di masjid pada waktu yang sama.

Struktur
Segi empat bangunan ruang doa utama ditutupi dengan diameter 45 meter bola pusat kubah. Kubah ini didukung oleh dua belas putaran kolom dan ruang salat dikelilingi oleh empat persegi panjang dermaga membawa empat tingkat balkon. Tangga di sudut-sudut bangunan memberikan akses ke semua lantai. Ruang utama dicapai melalui pintu masuk ditutup oleh sebuah kubah berdiameter 10 meter. Desain interior minimalis, sederhana dan bersih dipotong, dengan sedikit hiasan ornamen geometris aluminium. 12 kolom ditutupi dengan aluminium piring. Di dinding utama qiblat ada mihrab dan mimbar di tengah. Di dinding utama, ada logam besar dari kaligrafi Arab ejaan nama Allah di sisi kanan dan Muhammad di sisi kiri, dan juga kaligrafi dari ayat 14 Surah Thaha di tengah.
Interior masjid Istiqlal; grand kubah ruang doa didukung oleh 12 kolom

Struktur yang terakhir langsung terhubung ke arcade yang berlari-lari di halaman luas. Masjid juga menyediakan fasilitas untuk kegiatan sosial dan budaya, termasuk ceramah, pameran, seminar, konferensi, bazar dan program-program untuk perempuan, kaum muda dan anak-anak.

Beberapa Muslim di Indonesia mengatakan Istiqlal's kubah dan menara struktur terlalu Arab dalam gaya. Mereka menganggap arsitektur sebagai berada di luar selaras dengan budaya Islam dan arsitektur di Indonesia. Sebagai tanggapan, mantan presiden Soeharto mulai inisiatif untuk membangun lebih banyak masjid-masjid dari Jawa beratap tiga desain.

Posisi Koordinat : 6°10′11.40″S 106°49′51.40″E
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Form Mesjid Indonesia


Nama Pengirim
Alamat
Nama Mesjid
Alamat Mesjid
uraian
Entry Foto
Image Verification
captcha
Please enter the text from the image:
[ Refresh Image ] [ What's This? ]



Contoh Hasil Pengisian Form Mesjid :

Nama Pengirim: Test
Alamat: Jl. banjarmasin no. 5 kalimantan selatan
Nama Mesjid: Al Bajar
Alamat Mesjid: Jl. banjarmasin no. 5 kalimantan selatan
uraian: Mesjid ini dibangun di atas tanah 1000 m2 dengan biaya swadaya masyarakat. Arsitek bangunan dibuat sendiri dengan lama pengerjaan selama 1 tahun.
--
Visitor Ip: 125.160.58.112
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Minggu, 10 Januari 2010

Mesjid Agung Demak

Masjid Agung Demak adalah sebuah mesjid yang tertua di Indonesia. Masjid ini terletak di desa Kauman, Demak, Jawa Tengah. Masjid ini dipercayai pernah merupakan tempat berkumpulnya para ulama (wali) penyebar agama Islam, disebut juga Walisongo, untuk membahas penyebaran agama Islam di Tanah Jawa khususnya dan Indonesia pada umumnya. Pendiri masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan Demak.

Arsitektur

Masjid ini mempunyai bangunan-bangunan induk dan serambi. Bangunan induk memiliki empat tiang utama yang disebut saka guru. Bangunan serambi merupakan bangunan terbuka. Atapnya berbentuk limas yang ditopang delapan tiang yang disebut Saka Majapahit.

Di dalam lokasi kompleks Masjid Agung Demak, terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak dan para abdinya. Di sana juga terdapat sebuah museum, yang berisi berbagai hal mengenai riwayat berdirinya Masjid Agung Demak.
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Masjid Agung Al-Azhar Jakarta

Masjid Agung Al-Azhar adalah sebuah masjid yang terletak di kompleks sekolah Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Masjid ini dikukuhkan oleh Pemda DKI Jakarta sebagai salah satu dari 18 situs tapak sejarah perkembangan kota Jakarta. Selain itu, masjid ini dijadikan cagar budaya nasional per tanggal 19 Agustus 1993. Komplek masjid ini juga mempunyai sebuah universitas didalamnya yaitu Universitas Al Azhar Indonesia.


Sejarah

Masjid ini didirikan atas usaha 14 tokoh Masyumi untuk memiliki sebuah masjid utama di kawasan Kebayoran Baru. Atas anjuran Mr Syamsudin, Menteri Sosial RI pada saat itu, maka oleh para tokoh tersebut didirikanlah Yayasan Pendidikan Islam (YPI), pada tanggal 7 April 1952. Yayasan tersebut pada tanggal 19 November 1953 mulai mendirikan sebuah masjid di area sebesar 43.755 meter2. Akhirnya pada tahun 1958, masjid ini selesai dibangun dan diresmikan dengan nama Masjid Agung Kebayoran.

Pada era sekitar 1960-an, rektor Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, Prof. Dr. Mahmud Shaltut memberikan ceramah terbuka di masjid ini dan sangat terkesan dengan kemegahan masjid ini. Oleh beliau, dia menyarankan untuk memberi nama mesjid ini menjadi Masjid Agung Al-Azhar.
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Baiturrachman Banda Aceh


Masjid Baiturrahman mewakili salah satu contoh pertama dari mesjid berkubah di Asia Tenggara. Mungkin lebih penting lagi, mesjid merupakan perwujudan arsitektur peran politik Islam telah dimainkan di Indonesia. Dibangun oleh Belanda pada tahun 1879 dan selesai pada tahun 1881, itu dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan rakyat Aceh selama dipimpin berdarah Belanda Perang Aceh. Selain itu, penambahan dibuat untuk mesjid pada tahun 1957 itu dimaksudkan untuk menghubungkan simbolis sebagian besar wilayah separatis Aceh untuk Republik Indonesia.

Masjid Baiturrahman digantikan sebuah masjid yang dibangun enam tahun sebelum tahun 1872 oleh Sultan Nur al-Alam. Masjid asli ini, bernama Mesjid Raya atau Grand Mosque, dikatakan meniru mesjid yang dibangun oleh 1614 Sultan Iskandar Muda dengan lapisan atap meru berpinggul lebar. Ketika kerajaan Aceh menentang perjanjian perdagangan Belanda pada tahun 1873, Belanda menyerbu Banda Aceh, memulai Perang Aceh 30 tahun, dan menghancurkan Mesjid Raya yang baru saja dibangun. Dalam upaya untuk membujuk orang Aceh untuk mengakhiri perlawanan mereka, Belanda membangun kembali mesjid pusat ini 1879-1881.

Arsitek de Bruchi model masjid baru pada rencana Moghul sangat berbeda dengan sebelumnya terlihat di Asia Tenggara. Sedangkan pra-masjid yang masih ada diletakkan di atas sebuah rencana persegi empat dengan atap meru tierd, kreasi Belanda yang baru ini disalin banyak struktur, formal dan unsur gaya Mughal masjid. Berbingkai kayu kubah, sebelum ini asing bagi arsitektur Aceh, berpakaian hitam adalah sirap kayu besi, yang berlawanan dengan dinding-dinding putih masjid sementara menara kayu tebal naik di atas kota profil. Elemen Mughal ini lebih jauh dihiasi dengan sentuhan Moor, seperti air mata dengan lengkungan berbentuk parabola intrados dan plester endy moldings.

Selama abad kedua puluh elemen telah ditambahkan ke masjid secara bertahap. Pada tahun 1936 dua sisi kubah ditambah. Pada tahun 1957 keempat dan kelima kubah yang ditambahkan di bagian belakang, melengkapi sebuah simbolisme dari lima pilar Pancasila Indonesia. Juga pada tahun 1957 dua menara ditambah dan mesjid ini berganti nama menjadi Masjid Baiturrahman. Pada akhir 1980-an, masjid ini direnovasi dan taman-lahan.

Setelah pembangunannya, masjid ini diterima dengan ragu-ragu. Selama bertahun-tahun setelah Belanda disajikan masjid ke Banda Aceh, para pemimpin agama dianggap itu tidak tepat untuk ibadah dan melarang masyarakat menggunakannya untuk berdoa. Namun, saat ini Mesjid Baiturrahman telah berkembang untuk membatasi posisi agama yang signifikan di Banda Aceh sebagai Indonesia yang "gerbang timur ke Mekkah" atau Serambi Mekah (Mecca's beranda), serta independen mewakili hubungan antara ummah Aceh dan komunitas Muslim internasional.

Secara geografis mesjid Baiturrachman terletak di koordinat : 5°33′13″N 95°19′1.9″E
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Sholat Subuh di Masjid

Seorang pria bangun pagi2 buta utk sholat subuh di Masjid.
Dia berpakaian, berwudhu dan berjalan menuju masjid.
Ditengah jalan menuju masjid, pria tsb jatuh dan pakaiannya kotor.
Dia bangkit, membersihkan bajunya, dan pulang kembali kerumah. Di rumah, dia berganti baju, berwudhu, dan, LAGI, berjalan menuju masjid.

Dlm perjalanan kembali ke masjid, dia jatuh lagi di tempat yg sama!
Dia, sekali lagi, bangkit, membersihkan dirinya dan kembali kerumah.
Dirumah, dia, sekali lagi, berganti baju, berwudhu dan berjalan menuju masjid.
Di tengah jalan menuju masjid, dia bertemu seorang pria yg memegang lampu.
Dia menanyakan identitas pria tsb, dan pria itu menjawab "Saya melihat anda jatuh 2 kali
di perjalanan menuju masjid, jadi saya bawakan lampu untuk menerangi jalan anda.'
Pria pertama mengucapkan terima kasih dan mereka berdua berjalan ke masjid.
Saat sampai di masjid, pria pertama bertanya kepada pria yang membawa lampu untuk masuk dan sholat subuh bersamanya.
Pria kedua menolak.
Pria pertama mengajak lagi hingga berkali2 dan, lagi, jawabannya sama.
Pria pertama bertanya, kenapa menolak untuk masuk dan sholat.
Pria kedua menjawab 'Aku adalah Setan' (devil/ evil)
Pria itu terkejut dgn jawaban pria kedua.
Setan kemudian menjelaskan, 'Saya melihat kamu berjalan ke masjid, dan sayalah yg membuat kamu terjatuh. Ketika kamu pulang ke rumah, membersihkan badan dan kembali ke masjid,
Allah memaafkan semua dosa2mu.
Saya membuatmu jatuh kedua kalinya, dan bahkan itupun tidak membuatmu merubah pikiran untuk tinggal dirumah saja, kamu tetap memutuskan kembali masjid.
Karena hal itu, Allah memaafkan dosa2 seluruh anggota keluargamu.
Saya KHAWATIR jika saya membuat mu jatuh utk ketiga kalinya, jangan2 Allah akan memaafkan dosa2 seluruh penduduk desamu, jadi saya harus memastikan bahwa anda sampai dimasjid dgn selamat..'

Jadi, jangan pernah biarkan Setan mendapatkan keuntungan dari setiap aksinya.
Jangan melepaskan sebuah niat baik yg hendak kamu lakukan karena kamu tidak pernah tau ganjaran yg akan kamu dapatkan dari segala kesulitan yg kamu temui dalam usahamu utk melaksanakan niat baik tersebut

Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Al Karomah martapura

Mesjid Al karomah Martapura, Kalimantan Selatan dari berbegai sudut






Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Darul Khair Muara Teweh

Langgar/Surau Darul Khair, Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Baiturrahman Karendan

Mesjid Baiturrahman desa Karendan, Kecamatan Lahei, Kalimantan Tengah
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Al Munawwarah Buntok

Mesjid Al Munawaarah, Buntok Kalimantan Tengah
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Jumat, 08 Januari 2010

Sultan Suriansyah Banjarmasin

Masjid Sultan Suriansyah adalah sebuah masjid bersejarah yang merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan. Masjid ini dibangun di masa pemerintahan Sultan Suriansyah (1526-1550), raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam. Masjid ini terletak di Kelurahan Kuin Utara, Banjarmasin Utara, Banjarmasin, kawasan yang dikenal sebagai Banjar Lama merupakan situs ibukota Kesultanan Banjar yang pertama kali.

Bentuk arsitektur dengan konstruksi panggung dan beratap tumpang, merupakan masjid bergaya tradisional Banjar. Masjid bergaya tradisional Banjar pada bagian mihrabnya memiliki atap sendiri terpisah dengan bangunan induk. Masjid ini didirikan di tepi sungai Kuin.


Masjid Kuno

Kekunoan masjid ini dapat dilihat pada 2 buah inskripsi yang tertulis pada bidang berbentuk segi delapan berukuran 50 cm x 50 cm yakni pada dua daun pintu Lawang Agung. Pada daun pintu sebelah kanan terdapat 5 baris inskripsi Arab-Melayu berbunyi : " Ba'da hijratun Nabi Shalallahu 'alahihi wassalam sunnah 1159 pada Tahun Wawu ngaran Sultan Tamjidillah Kerajaan dalam Negeri Banjar dalam tanah tinggalan Yang mulia." Sedangkan pada daun pintu sebelah kiri terdapat 5 baris inskripsi Arab-Melayu berbunyi: "Kiai Damang Astungkara mendirikan wakaf Lawang Agung Masjid di Nagri Banjar Darussalam pada hari Isnain pada sapuluh hari bulan Sya'ban tatkala itu (tidak terbaca)" . Kedua inskripsi ini menunjukkan pada hari Senin tanghgal 10 Sya'ban 1159 telah berlangsung pembuatan Lawang Agung (renovasi masjid) oleh Kiai Demang Astungkara pada masa pemerintahan Sultan Tamjidillah I (1734-1759).

Pada mimbar yang terbuat dari kayu ulin terdapat pelengkung mimbar dengan kaligrafi berbunyi "Allah Muhammadarasulullah". Pada bagian kanan atas terdapat tulisan "Krono Legi : Hijrah 1296 bulan Rajab hari Selasa tanggal 17", sedang pada bagian kiri terdapat tulisan : "Allah subhanu wal hamdi al-Haj Muhammad Ali al-Najri".

Filosofi Ruang

Pola ruang pada Masjid Sultan Suriansyah merupakan pola ruang dari arsitektur Masjid Agung Demak yang dibawa bersamaan dengan masuknya agama Islam ke daerah ini oleh Khatib Dayan. Arsitektur mesjid Agung Demak sendiri dipengaruhi oleh arsitektur Jawa Kuno pada masa kerajaan Hindu. Identifikasi pengaruh arsitektur tersebut tampil pada tiga aspek pokok dari arsitektur Jawa Hindu yang dipenuhi oleh masjid tersebut. Tiga aspek tersebut : atap meru, ruang keramat (cella) dan tiang guru yang melingkupi ruang cella. Meru merupakan ciri khas atap bangunan suci di Jawa dan Bali. Bentuk atap yang bertingkat dan mengecil ke atas merupakan lambang vertikalitas dan orientasi kekuasaan ke atas. Bangunan yang dianggap paling suci dan dan penting memiliki tingkat atap paling banyak dan paling tinggi. Ciri atap meru tampak pada Masjid Sultan Suriansyah yang memiliki atap bertingkat sebagai bangunan terpenting di daerah tersebut. Bentuk atap yang besar dan dominan, memberikan kesan ruang dibawahnya merupakan ruang suci (keramat) yang biasa disebut cella. Tiang guru adalah tiang-tiang yang melingkupi ruang cella (ruang keramat). Ruang cella yang dilingkupi tiang-tiang guru terdapat di depan ruang mihrab, yang berarti secara kosmologi cella lebih penting dari mihrab.
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Sabilal Muhtadin, nama pilihan untuk Mesjid Raya Banjarmasin ini, adalah sebagai penghormatan dan penghargaan terhadap Ulama Besar alm. Syekh Muhammad Arsyad al-Banjary (1710 — 1812 M) yang selama hidup-nya memperdalam dan mengembangkan agama Islam di Kerajaan Banjar atau Kalimantan Selatan sekarang ini. Ulama Besar ini tidak saja dikenal di seluruh Nusantara, akan tetapi dikenal dan dihormati meliwati batas negerinya sampai ke Malaka, Filipina, Bombay, Mekkah, Madinah, Istambul dan Mesir.


1. Bangunan fisik

Mesjid Raya Sabilal Muhtadin ini di-bangun di atas tanah yang luasnya 100.000 M2, letaknya ditengah-tengah kota Banjarmasin, yang sebelumnya adalah Kompiek Asrama Tentara Tatas. Pada waktu zaman kolonialisme Belanda tempat ini dikenal dengan Fort Tatas atau Benteng Tatas. Bangunan Mesjid terbagi atas Bangunan Utama dan Menara; bangunan utama luasnya 5250 M2, yaitu ruang tempat ibadah 3250 M2, ruang bagian dalam yang sebagian berlantai dua, luasnya 2000 M2. Menara mesjid terdiri atas 1 menara-besar yang tingginya 45 M, dan 4 menara-kecil, yang tingginya masing-masing 21 M. Pada bagian atas bangunan-utama terdapat kubah-besar dengan garis tengah 38 M, terbuat dari bahan aluminium sheet Kalcolour ber-warna emas yang ditopang oleh su-sunan kerangka baja. Dan kubah menara-kecil garis-tengahnya 5 dan 6 M.
Halaman Belakang Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Kemudian seperti biasanya yang ter dapat pada setiap mesjid-raya, maka pada Mesjid Raya Sabilal Muhtadin ini juga, kita dapati hiasan Kaligrafi bertuliskan ayat-ayat Al-Qur'an dan As-maul Husna, yaitu 99 nama untuk Ke-agungan Tuhan serta nama-nama 4 Khalifah Utama dalam Islam. Kaligrafi itu seturuhnya dibentuk dari bahan tembaga yang dihitamkan dengan pe-milihan bentuk tulisan-arab (kaligrafi) yang ditangani secara cermat dan tepat, maksudnya tentu tiada lain adalah upaya menampilkan bobot ataupun makna yang tersirat dari ayat-ayat suci itu sendiri. Demikian juga pada pintu, krawang dan railing, keseluruh annya dibuat dari bahan tembaga de ngan bentuk relief berdasarkan seni ragam hias yang banyak terdapat di daerah Kalimantan.

Dinding serta lantai bangunan, menara dan turap plaza, juga sebagian dari kolam, keseluruhannya berlapiskan marmer; ruang tempat mengambil air wudhu, dinding dan lantainya dilapis de-ngan porselein, sedang untuk plaza keseluruhannya dilapis dengan keramik. Seluruh bangunan Mesjid Raya ini, dengan luas seperti disebut di atas, pada bagian dalam dan halaman bangunan, dapat menampung jemaah sebanyak 15.000 orang, yaitu 7.500 pada bagian dalam dan 7.500 pada bagian halaman bangunan.
2. Konsep estetika interior masjid

Peranan elemen-hias pada sebuah bangunan, bila diolah secara cermat dan diarahkan dengan tepat, akan tam-pak bukan saja sesuatu yang 'indah dimata' akan tetapi sekaligus dapat bermakna lain pada diri kita. Bisa jadi memberikan pengalaman batin yang menyentuh dan menimbulkan macam-macam perasaan, misalnya perasaan haru, kagum, syahdu dan seterusnya. Dengan ini berarti kita berbicara me-ngenai wawasan estetis dan pemilihan teknis dari seorang seniman untuk se-lanjutnya sebagai konsep dasar pijakan kreatifitasnya.
2. 1. Tiga pokok pijakan

Sejalan dengan hal yang baru di-sebut di atas, maka wawasan estetis pada bangunan Mesjid Raya Sabilal Muhtadin ini dilakukan dalam tiga pokok pijakan sebagai berikut.

1. Sesuatu yang dapat memberikan dan menimbulkan rasa keagama an yang lebih dalam.
2. Ornamen-dekoratif yang selaras dan fungsional sesuai dengan arsitektur mesjid.
3. Sebagai ciri-khas atau identitas yang menunjukkan kekayaan kebudayaan lingkungan Kalimantan.

2. 2. Kaligrafi

Atas dasar ini, maka elemen-estetik untuk mesjid-raya ini dibentuk dalam kaligrafi-arab dengan mengambil ayat-ayat Al-Quran, Asmaul Husna, yaitu 99 nama Keagungan Tuhan dan nama-nama 4 Khalifah Utama dalam Islam Kaligrafi ini kemudian dirangkai dan dipadu dengan unsur-unsur ragam-hias motif tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagdi tradisi seni-hias pada bangunan bangunan mesjid seluruh dunia.

Bentuk floral (tumbuh-tumbuhan) ini memberikan sesuatu kesan hidup dan dinamis, akan tetapi yang terpenting adalah menghindarkan ke-cendrungan untuk menjadi gambar pe-mujaan, seperti halnya gambar yang bertemakan bentuk manusia dan he-wan. Demikian pula ayat-ayat suci yang dituliskan dalam bentuk khat in-dah dengan Gaya Naski, Diwani, Riqah, Tsulus dan Kufik, kiranya menimbulkan rasa kekayaan citarasa dan khayal-seni untuk meluhurkan puja kepada Tuhan.
3. Desain keseluruhan

Disain keseluruhan bangunan mesjid, dengan kubah besar, tiang-tiang kokoh dan tegap serta dinding tebal dan padat yang keseluruhan dibalut oleh le-bih kurang 14.830 M2 pualam kremmuda seakan memberikan suasana be-rat, kukuh dan kadahg-kadang terasa menekan. Kesan ini timbul balk dari eksteriornya maupun interiornya. Kesejuruhan keadaan banguann mesjid seperti disebut di atas menjadi per-timbangan dalam memperhitungkan pembuatan elemen-estetik yang akan ditempatkan dalam ruang dalam dan luar bangunan mesjid itu.

Penetapan disain krawang untuk pintu-utama, pintu samping dan din-ding, adalah upaya untuk memberikan keseimbangan antara 'rasa berat' yang ditimbulkan fisik bangunan dan 'rasa ringan' yang ditimbulkan oleh sifat 'tembus pandang' dari ornamen krawang tersebut. Lampu hias (chandelier) yang terdiri dari 17 buah unit gan-tungan dengan ribuan bola kaca ter-susun dalam lingkaran bergaris tengah 9 M, menimbulkan 'rasa-ringan' yang ditempatkan sebagai kontras terhadap fisik bangunan itu sendiri.

<---dipindahkan ke Syekh Muhammad Arsyad al-Banjary Ulama-ulama yang muncul dikemudian hari, menduduki tempat-tempat penting di seluruh Keraiaan Baniar dan mendirikan syurau dan madrasah, adalah Iah dari didikan syuraunya di Pagar Dalam yang didirikannya setelah kem-bali dari menuntut ilmu di tanah Mekkah. Di samping mendidik di syuraunya, ia juga menulis beberapa kitab dan risalah untuk keperluan murid-muridnya serta keperluan kerajaan. Salah satu kitabnya yang terkenal adalah Kitab 'SABILAL MUHTADIN' yang merupakan kitab Hukum-Fiqh dan menjadi kitab-pegangan pada waktu itu, tidak saja di seluruh Kerajaan Banjar tapi sampai ke-seluruh Nusantara dan bahkan dipakai pada perguruan-perguruan di luar Nusantara. Selain dari pada mengajar, menulis dan dakwah, Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary juga sangat memperhatikan rakyat sekitarnya. Kepada mereka beliau memberi contoh bagaimana bercocok tanam membuat pengairan untuk me-majukan pertanian penduduk. Diriwayatkan, pada waktu Sultan Tahlilullah (1700 - 1734 M) memerintah Kerajaan-Banjar, suatu hari ketika ber-kunjung ke kampung Lok Ngabang. Sultan melihat seorang anak berusia sekitar 7 tahun sedang asyik menulis dan menggambar, dan tampaknya cerdas dan berbakat, dicerita-kan pula bahwa ia telah fasih membaca Al-Quran dengan indahnya. Terkesan akan kejadian itu, maka Sultan me-minta pada orang tuanya agar anak tersebut sebaiknya ting-gal di istana untuk belajar bersama dengan anak-anak dan cucu Sultan. Kemudian atas permintaannya sendiri, pada waktu ber-umur sekitar 30 tahun. Sultan mengabulkan keinginannya untuk belajar ke Mekkah memperdalam ilmunya, dan lebih dari 30 tahun kemudian, setelah gurunya menyatakan su-dahlah cukup bekal ilmunya, barulah ia kembali pulang ke Banjarmasin. Akan tetapi Sultan Tahlilullah seorang yang telah banyak membantu dan member! warna pada kehidupannya telah mangkat dan digantikan kemudian oleh Sultan TahmiduHah II bin Sultan HW, yaitu cucu Sultan Tahlilullah yang sejak semula telah akrab bagaikan bersahabat. Kepada Sultan Tahlilullah ia tidak sempat menyatakan terimakasih-nya ataupun memberikan pengabdiannya dan mereka ter-pisah karena jarak dan umur. Sekembalinya dari Mekkah, hal pertama yang dikerjakan nya ialah membuka tempat pengajian (semacam pesantren) bernama Pagar Dalam, yang kemudian lama-kelamaan men-jadi sebuah kampung yang ramai tempat menuntut ilmu agama Islam. Sultan Tahmidullah yang pada ketika itu memerintah Ke-rajaan Banjar, sangat menaruh perhatian terhadap per-kembangan serta kemajuan agama Islam dikerajaannya, meminta kepada Syekh Muhammad Arsyad agar menulis sebuah Kitab Hukum Ibadat (Hukum Fiqh) yang kelak kemudian dikenal dengan nama Kitab Sabilal Muhtadin. Sebelumnya, untuk keperluan pengajaran serta pendidikan, ia telah menulis beberapa kitab serta risalah-risalah, di-antaranya ialah Kitab Ushuluddin yang biasa disebut Kitab Sifat Duapuluh, Kitab Tuhfatur Raghibin, yaitu kitab yang membahas soal-soal itikad serta perbuatan yang sesat, Kitab Nuqtatul Ajlan, yaitu kitab tentang wanita serta tertib suami-isteri, Kitabul Fara-idl, semacam hukum-perdata. Da-ri beberapa risalahnya, dan beberapa pelajaran penting yang langsung diajarkannya, oleh murid-muridnya kemudian di-himpun dan menjadi semacam Kitab Hukum Syarat, yaitu tentang syarat syahadat, sembahyang, bersuci, puasa dan yang berhubungan dengan itu, dan untuk mana biasa disebut Kitab Parukunan. Mengenai bidang Tasauf {semacam Filsafat Ketuhanan) ia juga menuliskan pikiran-pikirannya dalam Kitab Kanzul-Makrifah. Kitab Sabilal Muhtadin yang disebut pada mula di atas se-lengkapnya adalah Kitab Sabilal Muhtadin lit-tafaqquh fi amriddin, dan untuk singkatnya disebut Kitab Sabilal saja; dan artinya dalam terjemahan bebas adalah Jalan bagi orang-orang yang mendapat petunjuk untuk mendalami urusan-urusan agama. Dengan demikian maka Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary sekaligus adalah guru, ulama, dan teladan bagi mu-ridnya, dan juga penduduk sekitarnya, ia telah berbakti kepada agama dan kehidupan itu sendiri dengan setulus jiwa-raganya. Maka pada akhirnya, sebagai akibat dari semua itu, kelak kemudian hari, suri tauladan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary, seperti telah diriwayatkan di atas, membekas dan terpatri pada hati seluruh kerajaan dan penduduknya dengan kenyataan sebagaimana kita lihat sampai hari ini ialah demikian banyaknya mesjid, langgar, syurau dan madrasah didirikan dan dibangun oleh penduduk disetiap desa, kampung dan kota di seluruh Kerajaan Banjar atau di Kalimantan Selatan sekarang ini. Dan Mesjid Raya Banjarmasin ini, berdasarkan sejarah serta riwat sebagaimana telah disebut di atas, kita pahatkan namanya : SABILAL MUHTADIN. --->

Baca Selengkapnya..[Klik Disini]

Istilah & Tentang Mesjid

Masjid atau mesjid adalah rumah tempat ibadah umat Muslim. Masjid artinya tempat sujud, dan mesjid berukuran kecil juga disebut musholla, langgar atau surau. Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran.

sumber lengkap dari klik disini
Baca Selengkapnya..[Klik Disini]